Aku dan Mau-ku

Sepersekian detik segalanya mampu berubah jauh dari apa yang ada di benak ku...Terkadang semua terasa wajar ter-sugesti teriakan lantang scenario takdir...Seakan-akan semua sudah berakhir tanpa usaha yang berarti untuk memperjuangkannya...Tapi itu hanya pikiran ku ketika nalar tak lagi berlogika...

Banyak realita yang terabaikan begitu saja dalam selimut jutaan amarah...Apapun yang terucap hanya bagaikan helaan nafas yang terasa ringan...Ketika nalar tak berlogika aku menjadi diriku sendiri....Karena aku mampu berkata semuanya dengan apa adanya...Aku membencimu...aku membencimu apapun itu...Aku akan membencimu meskipun aku tidak membencimu...Aku akan membencimu walaupun semua itu tak masuk akal...Aku membencimu bahkan jika kau jadi aku,Itulah betapa aku membencimu...

Klise ini bagaikan ilusi yang tak akan pernah berubah menjadi nyata...Jangan mencari alasan mengapa ini menjadi sebuah pernyataan...Cukup mengerti saja jika menikmati kegelisahan itu lebih sekedar dari mencari sensasi...Hingga selamanya nalar ini enggan untuk berlogika...

Siapa yang akan peduli semua kehancuran ini terjadi tanpa henti...Sang agung pun jengah menatapku dalam redupnya jiwaku...Rasakan tiap tetes airmata hanyalah waktu yang terbuang percuma...Diam lalu dengarkan caci maki saat mulutku meracau merenungi masa lalu...

Aku membencimu...aku membencimu apapun itu...Aku akan membencimu meskipun aku tidak membencimu...Aku akan membencimu walaupun semua itu tak masuk akal...Aku membencimu bahkan jika kau jadi aku,Itulah betapa aku

Ini aku bukan karena aku tak lagi mampu melawan waktu...Tidak juga karena aku kalah oleh mu dan pulang tertunduk malu..,.Ini hanya aku ketika nalar-ku tak lagi mampu berlogika...Diam lalu dengarkanlah nalarku berlogika...

"Karena aku ingin hadir apa adanya tanpa perlu bercangakang emas untuk membuat dunia mengerti jika aku mampu"

biar sedikit lebih berarti dari pada nggak sama sekali (liat realita hidup kalian dan lingkungan kita)

Pernah ku berpikir jika aku ingin memiliki sesuatu hal yang sempurna...

selalu merasakan bahagia yang sejati menikmati cinta yang abadi lalu mati dalam senyum di pipi...tak ingin meneteskan air mata atau tersakiti bahkan merasakan patah hati walaupun itu dalam mimpi...

berharap hidup hidup ini hanya terisi semua hal yang membuatku selalu terisi senyum tersipu-sipu...

ku rasa semua orang pun memiliki keinginan seperti ku dalam menjalani hidup ini...

mereka juga ingin meikmati semua hal yang indah dan merasakan semua rasa yang menyenangkan...

tak akan ada di benak mereka jika mereka ingin hidup tak tentu arah menjadi gelandangan di tepi jalan...

atau hidup penuh dosa sebagai seorang perampok atau pun pelacur hanya untuk sesuap yang belum tentu mengenyangkan perut mereka...

jika mereka bisa memilih dan menentukan apa yang ingin mereka nikmati untuk hidup tiap harinya...

pastilah mereka akan memilih untuk hidup yang lebih baik bahkan kalau perlu hidup berlimpah segalanya...

namun inilah realita yang ada jika tak selamanya hidup itu semudah yang kita pikirkan dan kita idamkan...

semua itu karena sebuah keterbatasan kita sebagai seorang hamba dan makhluk ciptaan...

tak akan ada orang yang akan memilih untuk hidup dalam kemiskinan ataupun keterbelakangan...

tak akan ada dari mereka yang ingin menjadi seorang yang bodoh dan tak bisa baca tulis lalu kini mengemis dan mengais tiap rupiahnya di tiap-tiap lampu merah...

atau merelakan dirinya di jama' dan di nikmati ribuan orang yang tak kenal siapa dirinya meski itu semua di lakukan atas dasar sebuah keterpaksaan...

tak akan ada satupun yang akan memilih hal seperti itu jika mereka bisa memilih...

lalu aku kembali berpikir atas apa yang aku inginkan ini bahwa tak sepantasnya aku bersombong diri atas semua yang aku miliki...

selalu inginkan semua hal dengan lebih tanpa pernah berpikir jika semua orang pun ingin memiliki apa yang telah aku miliki...

memang tak ada yang menyalahkan aku untuk bermimpi ataupun berharap mendapatkan sesuatu lebih baik dari saat ini...

namun selama ini ada yang terlupa dari tiap langkah yang ku jalani yaitu saling berbagi...

aku selalu berkata jika ingin menjadi lebih berarti menjalani hidup ini dan ingin membuat semua harinya terasa berseri-seri...

tapi apa yang terjadi hanya untuk diri sendiri masih banyak yang harus di perbuat dan di perbaiki selama ini...

masalahnya apa yang bisa aku perbuat apa yang bisa di lakukan harus mulai dari mana dan untuk siapa sebenarnya aku lakukan...

apa mungkin kini aku kamu mereka dan semua orang sudah hilang jati diri dan hati nurani hingga tak ada yang peduli dengan apa yang terjadi...

apakah matahati ini buta atau sengaja tak ingin menoleh melihat semua realita ini membiarkan banyak hal yang seharu tak terjadi berlalu begitu saja di pelupuk mata...

tak perlu lagi aku memaki atas apa yang tak aku miliki dan terus saja iri akan hidup orang lain cukup syukuri saja yang ada saat ini...

sedikit berbuat dan berbagi mungkin membuat ku sedikit lebih berarti...dan bila saatnya aku mati aku bisa mati dalam keadaan sedikit lebih berarti dari pada tidak sama sekali....

Ghina Teruslah Menari

Adik kecil jangan bersedih...

Banyak hari yang harus kau tempuh...

Adik kecil jangan bermuka cemberut...

Menarilah seakan duka itu tak ada...

Ghina...jangan bersedih....

Disini kamu tak sendiri...

Ghina...jangan berkecil hati...

Disini kamu harus terus berdiri...

Adik kecil mari menari...

Tunjukkan pada dunia kekuatan hati mu ini..

Adik kecil mari bernyanyi...

Nyanyikan lagu yang indah untuk mereka yang kamu sayangi...

Ghina...malaikat kecil yang cantik...

Ada hal besar menunggumu di depan sana...

Ghina...gadis kecil yang suci...

Tumbuhlah besar dan segeralah buktikan jika dunia ini tak kejam...

Nyanyianmu adalah nafas mereka...

Tarianmu adalah langkah kaki mereka...

Senyumanmu adalah harapan mereka...

Dan Kehidupanmu adalah pengorbanan mereka....

(Teruntuk adik kecil Ghina.semoga selalu dalam lindungan Allah swt dan selalu di beri ketabahan.Ghina jangan takut karena ghina gak sendiri.masih banyak orang yang sayang sama ghina.Tetep tersenyum malaikat kecil... ^_^ )

NB : Ghina seorang gadis kecil yang aku kenal saat aku masih kelas 2 sma.Gadis kecil yang periang dan penuh senyuman dalam menjalani harinya.Namun siapa sangka di balik setiap tawanya ternyata dia telah begitu banyak terluka.Sang ibu telah tiada saat ia masih balita dan sang ayah menitipkannya kepada bibi-nya.Namun kini Ghina sudah tak punya siapa-siapa lagi karena sang ayah telah pergi untuk menjemput kehidupan yang sebenarnya bersama sang ibu dan kini Ghina hanya hidup sendiri.Tapi Ghina tetaplah Ghina yang selalu ceria tak peduli beban batin yang ia rasakan dia masih tetap memberikan senyumnya untuk kedua orang tuanya yang telah memberinya hidup.